2 Korintus 3:18
Sejak
permulaan jaman, Allah menciptakan manusia serupa dengan gambaran-Nya. Dan dari semua ciptaan, hanya manusia saja
yang diciptakan serupa menurut gambar Allah.
Ini
adalah hak istimewa besar dan memberi kita martabat lebih tinggi dibandingkan
dengan ciptaan Tuhan yang lainnya.
Itulah sebabnya kita memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan
ciptaan Tuhan yang lain. Kita memiliki akal budi agar kita bisa berpikir,
bernalar atau kemampuan untuk memecahkan masalah. Selain itu, kita juga memiliki sifat untuk berhubungan, yaitu kita
bisa memberi dan menerima kasih sejati, dapat membedakan mana yang salah dan
benar, mana yang berkenan kepada Allah dan yang tidak.
Akan
tetapi gambar dan rupa Allah itu telah rusak dan tercemar oleh karena dosa dan
pelanggaran kita. Dan itulah sebabnya,
Allah mengutus Tuhan Yesus untuk datang ke dunia, yaitu untuk memulihkan gambar
yang lengkap yang telah hilang di dalam diri kita.
Seperti
apakah gambar dan rupa Allah yang lengkap itu? Jawabnya sederhana, yaitu
seperti Tuhan Yesus. Namun, jangan
disalahmengertikan. Saya dan saudara
tidak akan pernah bisa menjadi Allah atau dewa.
Itu justru tawaran yang diajukan Iblis untuk menjatuhkan manusia dalam
dosa.
Jadi,
pada saat orang percaya, yaitu kita di minta untuk menjadi serupa dengan
Kristus itu artinya kita diminta untuk menjadi bersifat seperti Allah, yaitu mengambil
sikap-sikap, nilai-nilai dan karakter-Nya.
Oleh
karena itu, kita semua yang percaya harus mengembangkan karakter kita,
bertumbuh secara rohani dan menjadi serupa dengan Kristus. Karakter yang bagaimana yang harus kita
miliki? Lihat Matius 5:1-12; Galatia
5:22-23; 1 Korintus 13.
Mudah’kan?
Pasti sulit, tapi janganlah sedih karena pekerjaan mengubah karakter kita
bukanlah pekerjaan kita sendiri, melainkan pekerjaan Kuasa Roh Kudus
Tuhan. Namun, bukan berarti kemudian
kita menjadi “lepas tangan” dari tanggung jawab untuk mengubah karakter kita. Melainkan kita perlu bekerjasama dengan Roh
Kudus agar karakter kita berubah menjadi serupa dengan Kristus.
Bekerjasama
yang dimaksud adalah: pertama, kita
harus memutuskan untuk melepaskan cara-cara lama dalam bertindak (Efesus 4:22). Cara lama itu seperti pakaian lama kita, yang
sudah usang dan mungkin bau apek. Jangan
dipakai lagi! Tapi kenakan pakaian yang baru, yang bersih dan yang harum.
Kedua, kita harus mengubah pola pikir
yang lama (Roma 12:2). Kata “berubahlah” dalam bahasa Yunani itu
dipakai kata Metamorfosis, yang mana
sekarang kata ini dipakai untuk menggambarkan perubahan seekor ulat menjadi seekor kupu-kupu. Dari sesuatu yang
buruk bahkan mungkin menyebalkan berubah menjadi sesuatu yang lain, yang indah
dan menyenangkan. Inilah gambaran indah
yang akan terjadi pada secara rohani
kita membiarkan Allah memimpin pikiran-pikiran kita.
Ketiga, kita harus “mengenakan”
karakter Kristus dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baru dan
saleh. Mengapa hal ini perlu dilakukan?
Karena karakter-karakter yang kita miliki saat ini berasal dari kumpulan
kebiasaan-kebiasaan kita. Kalau saudara
terbiasa mengatakan kata-kata kotor, maka dalam percakapan kata-kata kotor itu
pasti akan terdengar. Dan lain
sebagainya.
Hal berikutnya untuk membantu kita menjadi
serupa dengan Kristus adalah dengan menjalin kebersamaan dengan saudara seiman. Sama seperti bara api, kalau banyak maka ia
akan semakin panas. Tetapi kalau
sendiri, maka makin lama akan makin dingin dan kemudian mati. Oleh sebab itu, semakin saudara memiliki kedekatan/persekutuan dengan saudara seiman,
maka saudara akan semakin kuat untuk menjadi serupa dengan Kristus. Oleh sebab itu, kalau mau bertumbuh jangan
hidup sendirian, melainkan hidup dalam persekutuan.
Pertanyaannya,
apakah jika kita sudah melakukan semuanya itu kemudian kita akan berubah secara
instant? Percayalah tidak ada pertumbuhan iman atau keserupaan dengan Kristus
yang terjadi secara instant atau dengan waktu yang singkat. Semuanya memerlukan proses dan tahapan.
Kalau boleh diibaratkan, kehidupan saudara
dan saya itu seperti sebuah karya yang sedang berjalan. Perubahan karakter kita untuk serupa dengan
Kristus akan berlangsung sepanjang sisa hidup kita di dunia ini. Dan perubahan ini hanya akan berhenti jika
kita sudah sampai ke surga pulang ke rumah Bapa.
Di
suatu masyarakat primitive, setiap gadis yang akan dipinang harus ditebus
dengan ternak. Gadis yang tidak begitu
disukai, ditebus dengan seekor sapi.
Gadis yang biasa, akan ditebus dengan 2 ekor sapi. Sedangkan gadis yang cantik akan ditebus
dengan 3 ekor sapi.
Satu kali datang seorang laki-laki kaya dan
tampan ke kampung tersebut untuk mencari seorang istri. Semua keluarga di kampung itu mengeluarkan
anak gadis mereka untuk dipinang laki-laki ini.
Namun, semuanya terkejut dengan keputusan laki-laki ini karena ia
mengadakan perundingan dengan pihak keluarga dari seorang gadis yang tidak
menawan dan kaku.
Kebanyakan orang kampung itu berpikir bahwa
mungkin pria itu hanya menawarkan ayam kepada keluarga gadis itu. Tetapi pikiran mereka semuanya meleset. Gadis itu ditukar bukan dengan ayam atau
seekor sapi, melainkan dengan 6 ekor sapi import! Singkat cerita gadis itu dibawa untuk
berbulan madu.
Beberapa bulan kemudian mereka kembali ke
kampung itu, tetapi kali ini tidak ada seorang pun yang mengenal gadis
itu. Tubuhnya tidak lagi membungkuk,
matanya tidak lagi suram, wajahnya tidak lagi kusam. Gadis itu kembali menjadi orang yang baru, yang
mampu memancarkan kecantikannya dan rasa percaya diri yang kuat.
Apakah dia baru selesai operasi plastic?
Tidak! Itu semua karena suaminya.
Suaminya memulai hubungan dengan gadis itu dengan menunjukkan betapa si
istri itu begitu berharga dan penting baginya, sehingga akhirnya si istri mulai
melihat dirinya sebagaimana suaminya memandangnya. Sehingga perubahan “ajaib” terjadi
kepadanya.
Saudara dan saya juga telah ditebus oleh
Allah dengan harga yang sangat mahal! Mengapa? Karena saudara dan saya sangat
berharga bagi Allah. Saking berharganya
jiwa saudara, Allah Bapa rela melepaskan Anak yang dikasihi-Nya untuk mati di
kayu salib. Saudara tidak ditebus dengan
6 ekor sapi, saudara dan saya ditebus dengan darah suci dari Kristus
Yesus.
Itu karena saudara dan saya sangat
berharga! Apakah saudara sudah melihat diri seperti Allah melihat saudara? Jika
sudah jangan sia-siakan apa yang sudah Allah lakukan buat saudara, berubahlah,
perbaharui sikap hidupmu yang rusak, perbaikilah pikiranmu yang sesat, hiduplah
dalam Roh Kudus Allah karena memang demikianlah saudara dan saya seharusnya
hidup untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar