Rabu, 11 April 2012

Bertumbuh Bersama Serupa Dengan Kristus


2 Korintus 3:18

          Sejak permulaan jaman, Allah menciptakan manusia serupa dengan gambaran-Nya.  Dan dari semua ciptaan, hanya manusia saja yang diciptakan serupa menurut gambar Allah.

          Ini adalah hak istimewa besar dan memberi kita martabat lebih tinggi dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya.  Itulah sebabnya kita memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lain.  Kita memiliki akal budi agar kita bisa berpikir, bernalar atau kemampuan untuk memecahkan masalah.  Selain itu, kita juga memiliki sifat untuk berhubungan, yaitu kita bisa memberi dan menerima kasih sejati, dapat membedakan mana yang salah dan benar, mana yang berkenan kepada Allah dan yang tidak.    
 
          Akan tetapi gambar dan rupa Allah itu telah rusak dan tercemar oleh karena dosa dan pelanggaran kita.  Dan itulah sebabnya, Allah mengutus Tuhan Yesus untuk datang ke dunia, yaitu untuk memulihkan gambar yang lengkap yang telah hilang di dalam diri kita.

          Seperti apakah gambar dan rupa Allah yang lengkap itu? Jawabnya sederhana, yaitu seperti Tuhan Yesus.  Namun, jangan disalahmengertikan.  Saya dan saudara tidak akan pernah bisa menjadi Allah atau dewa.  Itu justru tawaran yang diajukan Iblis untuk menjatuhkan manusia dalam dosa. 

          Jadi, pada saat orang percaya, yaitu kita di minta untuk menjadi serupa dengan Kristus itu artinya kita diminta untuk menjadi bersifat seperti Allah, yaitu mengambil sikap-sikap, nilai-nilai dan karakter-Nya.

          Oleh karena itu, kita semua yang percaya harus mengembangkan karakter kita, bertumbuh secara rohani dan menjadi serupa dengan Kristus.  Karakter yang bagaimana yang harus kita miliki? Lihat Matius 5:1-12; Galatia 5:22-23; 1 Korintus 13.
         
          Mudah’kan? Pasti sulit, tapi janganlah sedih karena pekerjaan mengubah karakter kita bukanlah pekerjaan kita sendiri, melainkan pekerjaan Kuasa Roh Kudus Tuhan.  Namun, bukan berarti kemudian kita menjadi “lepas tangan” dari tanggung jawab untuk mengubah karakter kita.  Melainkan kita perlu bekerjasama dengan Roh Kudus agar karakter kita berubah menjadi serupa dengan Kristus. 

          Bekerjasama yang dimaksud adalah: pertama, kita harus memutuskan untuk melepaskan cara-cara lama dalam bertindak (Efesus 4:22).  Cara lama itu seperti pakaian lama kita, yang sudah usang dan mungkin bau apek.  Jangan dipakai lagi! Tapi kenakan pakaian yang baru, yang bersih dan yang harum. 

          Kedua, kita harus mengubah pola pikir yang lama (Roma 12:2).  Kata “berubahlah” dalam bahasa Yunani itu dipakai kata Metamorfosis, yang mana sekarang kata ini dipakai untuk menggambarkan perubahan seekor ulat menjadi seekor kupu-kupu. Dari sesuatu yang buruk bahkan mungkin menyebalkan berubah menjadi sesuatu yang lain, yang indah dan menyenangkan.  Inilah gambaran indah yang akan terjadi pada secara rohani kita membiarkan Allah memimpin pikiran-pikiran kita. 

          Ketiga, kita harus “mengenakan” karakter Kristus dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baru dan saleh.  Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena karakter-karakter yang kita miliki saat ini berasal dari kumpulan kebiasaan-kebiasaan kita.  Kalau saudara terbiasa mengatakan kata-kata kotor, maka dalam percakapan kata-kata kotor itu pasti akan terdengar.  Dan lain sebagainya.  

          Hal berikutnya untuk membantu kita menjadi serupa dengan Kristus adalah dengan menjalin kebersamaan dengan saudara seiman.  Sama seperti bara api, kalau banyak maka ia akan semakin panas.  Tetapi kalau sendiri, maka makin lama akan makin dingin dan kemudian mati.  Oleh sebab itu, semakin saudara memiliki kedekatan/persekutuan dengan saudara seiman, maka saudara akan semakin kuat untuk menjadi serupa dengan Kristus.  Oleh sebab itu, kalau mau bertumbuh jangan hidup sendirian, melainkan hidup dalam persekutuan. 

          Pertanyaannya, apakah jika kita sudah melakukan semuanya itu kemudian kita akan berubah secara instant? Percayalah tidak ada pertumbuhan iman atau keserupaan dengan Kristus yang terjadi secara instant atau dengan waktu yang singkat.  Semuanya memerlukan proses dan tahapan. 

          Kalau boleh diibaratkan, kehidupan saudara dan saya itu seperti sebuah karya yang sedang berjalan.  Perubahan karakter kita untuk serupa dengan Kristus akan berlangsung sepanjang sisa hidup kita di dunia ini.  Dan perubahan ini hanya akan berhenti jika kita sudah sampai ke surga pulang ke rumah Bapa. 

          Di suatu masyarakat primitive, setiap gadis yang akan dipinang harus ditebus dengan ternak.  Gadis yang tidak begitu disukai, ditebus dengan seekor sapi.  Gadis yang biasa, akan ditebus dengan 2 ekor sapi.  Sedangkan gadis yang cantik akan ditebus dengan 3 ekor sapi. 
         
Satu kali datang seorang laki-laki kaya dan tampan ke kampung tersebut untuk mencari seorang istri.  Semua keluarga di kampung itu mengeluarkan anak gadis mereka untuk dipinang laki-laki ini.  Namun, semuanya terkejut dengan keputusan laki-laki ini karena ia mengadakan perundingan dengan pihak keluarga dari seorang gadis yang tidak menawan dan kaku.

Kebanyakan orang kampung itu berpikir bahwa mungkin pria itu hanya menawarkan ayam kepada keluarga gadis itu.  Tetapi pikiran mereka semuanya meleset.  Gadis itu ditukar bukan dengan ayam atau seekor sapi, melainkan dengan 6 ekor sapi import!  Singkat cerita gadis itu dibawa untuk berbulan madu. 

Beberapa bulan kemudian mereka kembali ke kampung itu, tetapi kali ini tidak ada seorang pun yang mengenal gadis itu.  Tubuhnya tidak lagi membungkuk, matanya tidak lagi suram, wajahnya tidak lagi kusam.  Gadis itu kembali menjadi orang yang baru, yang mampu memancarkan kecantikannya dan rasa percaya diri yang kuat. 

Apakah dia baru selesai operasi plastic? Tidak! Itu semua karena suaminya.  Suaminya memulai hubungan dengan gadis itu dengan menunjukkan betapa si istri itu begitu berharga dan penting baginya, sehingga akhirnya si istri mulai melihat dirinya sebagaimana suaminya memandangnya.  Sehingga perubahan “ajaib” terjadi kepadanya. 

Saudara dan saya juga telah ditebus oleh Allah dengan harga yang sangat mahal! Mengapa? Karena saudara dan saya sangat berharga bagi Allah.  Saking berharganya jiwa saudara, Allah Bapa rela melepaskan Anak yang dikasihi-Nya untuk mati di kayu salib.  Saudara tidak ditebus dengan 6 ekor sapi, saudara dan saya ditebus dengan darah suci dari Kristus Yesus. 

Itu karena saudara dan saya sangat berharga! Apakah saudara sudah melihat diri seperti Allah melihat saudara? Jika sudah jangan sia-siakan apa yang sudah Allah lakukan buat saudara, berubahlah, perbaharui sikap hidupmu yang rusak, perbaikilah pikiranmu yang sesat, hiduplah dalam Roh Kudus Allah karena memang demikianlah saudara dan saya seharusnya hidup untuk menjadi serupa dengan Kristus.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar